Rabu, 11 Januari 2017

contoh tanaman C3, C4 dan CAM

TANAMAN YANG TERMASUK C3, C4 DAN CAM

A. Tumbuhan C3

Tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO2 atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti gandum, kentang, kedelai, kacang-kacangan, dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3.
Pada tanaman C3, enzim yang menyatukan CO2 dengan RuBP (RuBP merupakan substrat untuk pembentukan karbohidrat dalam proses fotosintesis) dalam proses awal assimilasi (enzim rubisco), juga dapat mengikat O2 pada saat yang bersamaan untuk proses fotorespirasi ( fotorespirasi adalah respirasi,proses pembongkaran karbohidrat untuk menghasilkan energi dan hasil samping, yang terjadi pada siang hari) . Jika konsentrasi CO2 di atmosfir ditingkatkan, hasil dari kompetisi antara CO2 dan O2 akan lebih menguntungkan CO2, sehingga fotorespirasi terhambat dan assimilasi akan bertambah besar.

Tumbuhan C3 tumbuh dengan fiksasi karbon C3 biasanya tumbuh dengan baik di area dimana intensitas sinar matahari cenderung sedang, temperature sedang dan dengan konsentrasi CO2 sekitar 200 ppm atau lebih tinggi, dan juga dengan air tanah yang berlimpah. Tumbuhan C3 harus berada dalam area dengan konsentrasi gas karbondioksida yang tinggi sebab Rubisco sering menyertakan molekul oksigen ke dalam Rubp sebagai pengganti molekul karbondioksida. Konsentrasi gas karbondioksida yang tinggi menurunkan kesempatan Rubisco untuk menyertakan molekul oksigen. Karena bila ada molekul oksigen maka Rubp akan terpecah menjadi molekul 3-karbon yang tinggal dalam siklus Calvin, dan 2 molekul glikolat akan dioksidasi dengan adanya oksigen, menjadi karbondioksida yang akan menghabiskan energi.

Pada tumbuhan C3, CO2 hanya difiksasi RuBP oleh karboksilase RuBP. Karboksilase RuBP hanya bekerja apabila CO2 jumlahnya berlimpah
Contoh tanaman C3 antara lain : kedelai, kacang tanah, kentang, dll.

Gambar 1: tumbuhan kedelai



B.     Tumbuhan C4

Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering. Pada tanaman C4, CO2 diikat oleh PEP (enzym pengikat CO2 pada tanaman C4) yang tidak dapat mengikat O2 sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. Lokasi terjadinya assosiasi awal ini adalah di sel-sel mesofil (sekelompok sel-sel yang mempunyai klorofil yang terletak di bawah sel-sel epidermis daun). CO2 yang sudah terikat oleh PEP kemudian ditransfer ke sel-sel “bundle sheath” (sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan phloem) dimana kemudian pengikatan dengan RuBP terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2 pada sel-sel bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan untuk bereaksi dengan RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil and G sangat rendah, PEP mempunyai daya ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi fotosintesis terhadap CO2 di bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi. , laju assimilasi tanaman C4 hanya bertambah sedikit dengan meningkatnyaCO2. Sehingga, dengan meningkatnya CO2 di atmosfir, tanaman C3 akan lebih beruntung dari tanaman C4 dalam hal pemanfaatan CO2 yang berlebihan. Contoh tanaman C4 adalah jagung, sorgum dan tebu.
  Gambar 2: tanaman jagung

                         Gambar 3: Tanaman tebu

  

Gambar 4: Tanaman sorgum
C.    Tumbuhan CAM

Crassulacean acid metabolism (CAM), tanaman ini mengambil CO2 pada malam hari, dan mengunakannya untuk fotosistensis pada siang harinya. Meski tidak menguarkan oksigen dimalam hari, namun dengan memakan CO2 yang beredar, tanaman ini sudah membantu kita semua menghirup udara bersih, lebih sehat, menyejukkan dan menyegarkan bumi, tempat tinggal dan ruangan. Jadi, cocok buat taruh di ruang tidur misalnya. Sayang, hanya sekitar 5% tanaman jenis ini. Tumbuhan CAM yang dapat mudah ditemukan adalah nanas, kaktus, dan bunga lili.

Tanaman CAM , pada kelompok ini penambatan CO2 seperti pada tanaman C4, tetapi dilakukan pada malam hari dan dibentuk senyawa dengan gugus 4-C. Pada hari berikutnya ( siang hari ) pada saat stomata dalam keadaan tertutup terjadi dekarboksilase senyawa C4 tersebut dan penambatan kembali CO2 melalui kegiatan Rudp karboksilase. Jadi tanaman CAM mempunyai beberapa persamaan dengan kelompok C4 yaitu dengan adanya dua tingkat sistem penambatan CO2.

Selama malam hari, ketika stomata tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ini mengambil CO2 dan memasukkannya kedalam berbagai asam organic. Cara fiksasi karbon ini disebut metabolisme asam krasulase, atau crassulacean acid metabolism (CAM). Dinamakan demikian karena metabolisme ini pertama kali diteliti pada tumbuhan dari famili crassulaceae. Termasuk golongan CAM adalah Crassulaceae, Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae, Ananas comosus, dan Oncidium lanceanum.

Jalur CAM serupa dengan jalur C4 dalam hal karbon dioksida terlebih dahulu dimasukkan kedalam senyawa organic intermediet sebelum karbon dioksida ini memasuki siklus Calvin. Perbedaannya ialah bahwa pada tumbuhan C4, kedua langkah ini terjadi pada ruang yang terpisah. Langkah ini terpisahkan pada dua jenis sel. Pada tumbuhan CAM, kedua langkah dipisahkan untuk sementara. Fiksasi karbon terjadi pada malam hari, dan siklus calvin berlangsung selama siang hari.


                             Gambar 5: Tanama kaktus
Gambar 6: Tanaman nanas
 

            Gambar 7: Bunga lili

Rabu, 09 November 2016

Jenis Tanaman Hortiultural

Jenis Tanaman Hortikultura
Tanaman Hortikultura – Apakah Anda pernah mendengar istilah hortikultura? Atau mungkin Anda tahu apa yang dimaksud tanaman hortikultura? Mungkin banyak yang sudah mengetahui istilah tersebut, tapi hanya sedikit yang benar-benar tahu tentang hortikultura. Hortikultura berasal dari bahasa latin yakni  “hortus” (tanaman kebun) dan “cultura/colere” (budidaya), sehingga bisa diartikan sebagai tanaman yang dibudidayakan di sekitar rumah ata kebun.
Istilah hortikultura saat ini sering digunakan untuk menyebut beberapa jenis tanaman yang bisa dibudidayakan. Jadi prosesnya meliputi pembibitan, kultur jaringan, panen, pengemasan dan distribusi. Sistem hortikulturan sering digunakan dalam proses pertanian modern. Hortikultura terbagi menjadi beberapa jenis yakni Frutikultur, Florikultura, Olerikultura, Biofarmaka.

Jenis Tanaman Hortikultura


Description: Tanaman Hortikultura
Tumbuhan hortikultura banyak dijumpai di Indonesia diantaranya berupa sayuran, buah, daun atau hias, dan juga tanaman hias. Dari berbagai jenis tersebut tanaman hortikultura terbagi menjadi 4 bagian yakni Olerikultura, Florikultura, Frutikultur, Biofarmaka. Untuk penjelasan secara mendetailnya bisa Anda lihat di bawah ini.

Tanaman Sayur / Olerikultura

kangkung 
Jenis tumbuhan hortikultura yang pertama adalah jenis tanaman sayur atau olerikultura. Tanaman jenis ini bisa dengan mudah dijumpai di sekitar lingkungan kita. Hal itu karena sayuran termasuk salah satu bahan yang digunakan sebagai bahan membuat sayur untuk dijadikan lauk-pauk. Secara umum tanaman sayuran dibagi menjadi dua yakni sayuran yang ditanam secara musiman dan tahunan.
Sayuran tahunan merupakan sayuran yang bisa ditanam sepanjang tahun dan tidak terikat dengan jenis musim dan lingkungan. Contoh sayuran yang bisa ditanam secara tahunan adalah jengkol, petai, melinjo dan jenis sayuran lain.
Sayuran musiman adalah jenis tanaman yang hanya bisa ditanamam pada musim tertantu dan tidak bisa ditanam selain musim tersebut. Contoh sayuran yang bisa ditanam secara musiman yakni kangkung, wortel, kol, kubis, bawang merah, bawang putih, lobak, cabe merah, cabe keriting, cabe rawit, tomat, terung, kacang panjang serta jenis tanaman sayur yang sejenis.

Tanaman Buah / Frutikultur

Mentimun 
Tanaman buah merupakan jenis tanaman yang menghasilkan buah dan biasanya untuk menanamnya memerlukan beberapa syarat tertentu. Tanaman buah juga mempunyai masa berbuah, ada yang berbuah musiman, tapi ada juga jenis buah yang berbuah tahunan. Jenis tanaman buah yang berbuah secara musiman seperti semangka, jeruk, rambutan, stroberi, melon, dan beberapa jenis buah lainnya. Sedangkan untuk yang berbuah tahunan seperti pisang, nanas, salak, nangka, sawo, belimbing, dan mangga.

Tanaman Bunga / Florikultura

Tanaman Hias Bunga Anggrek 
Tanaman bunga merupakan jenis tanaman yang biasa digunakan sebagai tanaman hias. Jenis tanaman hias bunga ada beraneka jenis dan rupa. Ada yang ditanam menggunakan pot seperti bunga mawar, melati, bunga kenanga dan beberapa jenis bunga lainnya. Ada juga yang ditumbuhkan menempel pada kulit pohon seperti bunga anggrek. Semua jenis tanaman tersebut memiliki fungsi utama yang sama yakni untuk menambah nilai estetika pada suatu taman atau ruangan.

Tanaman obat / Biofarmaka

Tanaman Obat dan Khasiatnya
Jenis tanaman hortikultura yang terakhir adalah tanaman obat atau biasanya juga disebut dengan tanaman toga (tanaman obat keluarga). Tanaman obat bagi orang Indonesia tentu sudah tidak asing lagi, karena orang-orang zaman dahulu sudah sering menggunakan berbagai rempah sebagai obat untuk mengatasi berbagai penyakit.  Selain itu tanaman-tanaman obat ini biasanya juga digunakan sebagai bahan untuk membuat kosmetik dan produk kecantikan lainnya. Contoh tanaman obat seperti lengkuas, temu lawak, kayu manis, bengkudu, brotowali, serai, dan masih banyak jenis tanaman obat lainnya. Untuk mengetahui lebih detail tantang tanaman obat, kamu bisa membaca artikel jenis tanaman obat dan manfaatnya bagi kesehatan.